23 Okt 2011

Yamaha Scorpio: CEGAH NEMBAK SETELAH DIROMBAK

Gaya koboi di film-film, menunggang kuda sambil melepas tembakan ke udara memang terlihat gagah. Tetapi kepala bengkel motor di Jakarta Selatan ini malah malu dengan 'kuda besi' miliknya, terutama ketika engine brake mau berhenti di lampu merah. Soalnya, ia menembak bukan pakai pistol, melainkan dari knalpot Scorpio kesayangannya. Macam mana ini?


SUPLAI TERCEKIK
Penyebabnya : suplai bahan bakar 'motor jambret' 4-tak ini terlampau pelit. Dari hasil temuannya, ada beberapa spek teknis yang tidak sesuai dengan ketentuan setandar. Diantaranya, ukuran spuyer lebih kecil dari patokan dalam buku servis manual. Main-jet yang seharusnya 112,5 malah terpasang 110. Selain itu, setelan klep terhadap platuk terlalu renggang 0,05 mm.


Karenanya, angkatan katup tersebut jadi makin rendah. Otomatis masuknya bensin ke ruang bakar jadi lebih sedikit. Kompresipun ikut menurun. Makanya jadi gampang nembak saat mesin kepanasan. Seharusnya setelan yang benar, klep masuk 0,08 mm dan buang 0,1 mm. Problem nembak juga diakui Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI) selaku ATPM. Mereka tidak tinggal diam. Sejak mengetahui ketidakberesan ini, pabrikan motor berlambang garpu tala tersebut langsung melakukan tindakan perbaikan. Scorpio produksi sekarang, kata pihak ATPM Yamaha, sudah diperbaiki spesifikasinya. Dijamin bebas nembak.

Lantas, bagaimana dengan pemilik Scorpio jebolan seblumnya yang masih jadi koboi? Tak usah panik, ikuti langkah-langkah berikut ini:

  1. Selalu pakai busi standar NGK tipe DPR 8 EA.
  2. Setel ulang karburator. Untuk Spuyer tetap. Namun, klip jarum skep yang semula berada di ulir ke-2, pindahkan di ulir ke-3 (gambar 1). Lalu, tinggi pelampung dibikin 27 mm. Setelan angin dibuka 3 putaran. Atau disesuaikan permintaan mesin (gambar 2).
  3. Pastikan intake karbu dalam keadaan rapat. Kencangkan baut penguncinya bila kendur (gambar 3). Torsi pengencangannya 10 Nm.
  4. Kencangkan juga baut pengancing knalpot yang terhubung ke lubang ex-haust dengan torsi pengencangan 18 Nm.
  5. Cek ulang jarak kerenggangan klep terhadap pelatuk (gambar 4). Untuk klep masuk atau in dibikin 0,08, sementara ex-nya 0,1 mm.
  6. Ukur tekanan kompresi. Pastikan minimum mencapai 10,8 Nm.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar